Pengertian manajemen risiko menurut ISO 31000:2018 merupakan standar versi terbaru dari proses yang sudah dimodifikasi oleh International Organization for Standardization (ISO). Indonesia menggunakan ISO 31000 sebagai Standar
Nasional Indonesia yang sekarang dikenal menjadi SNI ISO 31000. Adanya pengetahuan mengenai prinsip ini dijadikan paradigma dan juga salah satu prasyarat mengenai praktis yang benar dan efektif.
Risiko merupakan keadaan yang tidak pasti dan mempunyai dampak negatif terhadap suatu tujuan yang ingin dicapai. Kebanyakan dari kita lebih sering menangani masalah ketika sudah terjadi dibandingkan dengan memikirkan risiko-risiko
yang mungkin akan terjadi. Manajemen risiko menjadi hal yang penting dan harus
diterapkan oleh perusahaan untuk mengetahui risiko dalam merencanakan suatu kegiatan bisnisnya untuk meminimalisir rencana yang akan berdampak negatif.
Manajemen risiko merupakan bagian keseluruhan dari semua kegiatan organisasi. Hal ini sangat masuk akal untuk dijadikan sebuah persyaratan agar dapat mendukung pencapaian tujuan, peningkatan kinerja, dan mendorong inovasi.
Terstruktur dan komprehensif yang dimaksud dalam manajemen risiko, berkontribusi pada hasil yang konsisten dan dapat dibandingkan. Prinsip ini tidak terbatas pada risiko dalam organisasi saja, tetapi juga termasuk pada risiko yang
dibawa organisasi tersebut yang berhubungan dengan organisasi kita.
Kerangka kerja dan proses manajemen risiko dapat disesuaikan sesuai dengan proporsi konteks eksternal dan internal organisasi terkait dengan tujuannya. Kebutuhan organisasi serta resiko yang harus dikelola organisasi untuk
mencapai sasarannya harus disesuaikan baik saat ini maupun di masa yang akan datang.
Keterlibatan pemangku kepentingan yang tepat dan waktunya juga tepat, memungkinkan pengetahuan, pandangan, dan persepsi mereka dipertimbangkan. Ini menghasilkan peningkatan kesadaran dan manajemen informasi. Keterlibatan ini
diperlukan agar mereka dapat berkontribusi dalam proses komunikasi dan konsultasi, pemantauan serta peninjauan.
Risiko yang muncul dapat berubah, dan menghilang mengikuti konteks eksternal dan internal organisasi yang berubah.
Manajemen risiko mengantisipasi, mendeteksi, mengakui dan merespons perubahan dan
peristiwa tersebut secara tepat dan waktu yang tepat.
Seluruh data untuk manajemen risiko didasarkan pada informasi sebelumnya dan saat ini, juga harapan di masa depan. Informasi yang baik harus tepat waktu, jelas, dan tersedia untuk diberikan kepada pemegang kepentingan yang
berkaitan. Yang paling sederhana dari prinsip ini adalah bagaimana kemungkinan manajemen risiko dapat ditujukan untuk menciptakan nilai jika kita ada dalam konteks organisasi tidak mampu menjelaskan apa yang menjadi nilai yang
ingin diraih.
Perilaku dan budaya manusia sangat mempengaruhi di setiap tingkatan manajemen risiko. Baik manusia dan budaya keduanya merupakan faktor yang saling berkaitan dan sama-sama penting. Budaya organisasi atau risk culture menjadi
penting karena akan berhubungan dengan pelaksanaan tugas organisasi sehari-hari. Tentunya peran pimpinan disini sangat penting juga karena harus memberi contoh dan juga memotivasi seluruh komponen yang ada dalam organisasi.
Prinsip ini meningkatkan efektifitas kerja dari manajemen risiko. Perbaikan yang dilakukan secara berkelanjutan ini menjadi siklus berkesinambungan dengan menggunakan metode Plan Do Check Action.
Jadi pada intinya, Prinsip Manajemen Risiko merupakan sesuatu yang harus dipertimbangkan ketika menyiapkan rencana kerja, dan menjadi fondasi bagi pengelolaan risiko pada suatu perusahaan. Pemahaman mengenai Prinsip Manajemen Risiko berdasarkan SNI ISO 31000 menjadi landasan kita untuk penerapan manajemen risiko yang benar dan efektif. Yuk pahami prinsip ini dengan mengikuti pelatihan sertifikasi kompetensi Certified Risk Associated (CRA) di Sertifikasiku!
© 2022 Sertifikasiku | All rights reserved | Owned by PT Reksa Madani Candradimuka